Robert Mitang

Labuan Bajo (Metrobali.com) –

Industri hiburan malam di Labuan Bajo, Ibukota Kabupaten Manggarai Barat, Provinsi Nusa Tenggara Timur, cukup menggeliat. Ini dibuktikan dengan menjamurnya cafe, pub, hingga massage di “Bumi Komodo” itu.

Namun di balik gemerlap dunia malam tersebut, ada cerita tentang bisnis prostitusi terselubung. Bisnis esek-esek tak berizin ini, bahkan sudah dipraktikkan sejak lama oleh para pemilik cafe dan pub.

Yang cukup ironis, bisnis prostitusi ilegal ini justru dibiarkan oleh Pemkab Manggarai Barat. Sebab hingga saat ini, tidak ada tindakan tegas yang dilakukan aparat penegak hukum di daerah itu bagi pemilik tempat hiburan malam yang membuka praktik prostitusi.

Kepala Badan Penanaman Modal dan Perizinan Terpadu (BPMPT) Kabupaten Manggarai Barat, Robert Mitang, belum lama ini mengaku belum mendapatkan laporan terkait bisnis esek-esek ilegal ini. Apalagi, pihaknya tidak pernah mengeluarkan izin terkait prostitusi.

“Kami tidak pernah mungkin mengeluarkan izin prostitusi,” tandas Robert Mitang, yang ditemui di ruang kerjanya.

Menurut dia, selama ini pihaknya hanya mengeluarkan izin pub, cafe dan karaoke. Sebagian besar tempat hiburan malam tersebut sudah mengantongi izin. “Hanya satu di antaranya yang sedang memproses izin operasional. Sisanya sudah memiliki izin lengkap,” papar Robert Mitang.

Sementara dari penelusuran Metrobali.com, sejumlah tempat hiburan malam yang berizin tersebut justru diam-diam membuka praktik prostitusi. Di beberapa cafe misalnya, ada yang terang-terangan menyediakan kamar untuk praktik prostitusi.

“Kalau ada yang mau pakai kamar, ada. Kalau tarif kamarnya, saya kurang tahu. Soal tarif ceweknya, tergantung nego saat karaoke,” tutur seorang security di sebuah cafe, yang terletak di sekitar Pantai Pede, Labuan Bajo.

Ia enggan membeberkan, sejak kapan cafe tersebut melakukan praktik prostitusi. “Selama ini memang kamar-kamar khusus untuk pelanggan ada,” ujarnya, sambil menunjuk beberapa kamar yang disediakan cafe tersebut.

Sementara di pub dan karaoke MJ, tarif wanita penghibur rata-rata Rp1 juta, untuk service pukul 23.00 Wita hingga pagi. Kalau hanya short time, tarifnya Rp600 ribu sekali kencan. “Kalau ceweknya dibawa ke luar, biaya mencapai Rp2 hinga Rp3 juta,” kata seorang sumber di MJ. MSE-MB