Terhitung Sejak 8 Agustus Indosiar Tak Lagi Tayangkan Sinetron ‘’Sembilan Wali’’
Denpasar (Metrobali.com)-
Desakan dan protes yang begitu kuat dan gencar dilakukan oleh warga Bali terhadap tayangan Sinetron Sembilan Wali di Televisi Swasta Indosiar akhirnya terjawab sudah. Pihak Indosiar terhitung sejak 8 Agustus besok tidak lagi menayangkan Sinetron Sembilan Wali. Hal itu dikatakan Ketua KPID Bali Drh. Komang Suarsana dalam keterangan persnya, Selasa (7/8) melalui HP-nya.
Menurutnya, televisi Indosiar akhirnya menyatakan permohonan maaf kepada seluruh masyarakat Bali atas tayangan sinetron Sembilan Wali. ‘’Permohonan maaf tersebut disampaikan secara langsung oleh pihak Indosiar melalui pertemuan para pihak yakni KPID Bali, KPI Pusat, Komisi I DPRD Bali yang melakukan dialog terbuka terkait dengan protes keras masyarakat Bali terhadap penayangan Sinetron Sembilan Wali di Indonesiar di Kantor KPI Pusat, Selasa (7/8),’’ kata Komang Suarsana.
Pihak DPRD Bali diwakili oleh Ketua Komisi I Made Arjaya bersama anggota Komisi, KPI Bali dihadiri oleh Ketua KPI Komang Suarsana, pihak Indonesiar dihadiri oleh Sekretaris Perusahan Ketut Prihadi dan beberapa pejabat dari KPI Pusat.
Ketua KPID Bali Komang Suarsana melalui keterangan via telpon selular menjelaskan, ada dua kesepakatan bersama yang harus ditaati pihak Indosiar. Pertama, Indosiar menyatakan permintaan maafnya kepada umat Hindu Bali atas tayangan tersebut karena dinilai telah menyakiti dan melecahkan umat Hindu Bali. Kedua, pihak Indosiar menerima hasil kesepakatan untuk tidak lagi menayangkan Sinetron Sembilan Wali terhitung sejak tanggal 8 Agustus 2012.
Menurutnya, penjelasan pihak Indosiar juga menyatakan hal serupa. Dalam pertemuan tersebut, pihak Indosiar menyatakan, jika pihak produser sudah sejak awal merasa kuatir dengan penayangan sinetron tersebut. “Ini menurut pengakuan pihak Indosiar dan mereka memang kuatir sejak awal akan terjadi protes tersebut,” ujarnya.
“Mereka menjelaskan jika tayangan tersebut dilakukan karena film tersebut dinyatakan telah lulus sensor,” ujarnya. Padahal setelah dirunut, ternyata pembuatan film tersebut tidak melibatkan tim ahli terutama ahli sejarah, budaya dan agama Hindu.
“Ini sudah menjadi kesepakatan bersama dan pihak Indosiar menyatakan untuk mengikuti kesepakatan ini,” ujar Suarsana. SUT-MB
17 Komentar
Buat pak Suarsana suksma atas perhatian terhdap senetron wali songo, krn klo trs ditayangkan bs merbah pandangan anak2 terhadap agama hindu
Syukurlah film itu telah distop penayaangannya……..
satyam eva jayate yachaiti dharma
akhirnya sinetron itu bisa distop karena penayangannya tdk sesuai dengan sejarah yg sebanrnya semestinya pihak indosiar sebelum menayangkan ato membuat harus dikaji ulang literatur sejarahnya, jika tidak sangat mempengaruhi pandangan generasi bangsa thdp Hindu di nusantara ini .Terimakasih kepada KPID dan KPI Pusat yang telah mendengar suara kami.
Apanya yang salah? fakta membuktikan bahwa dengan masuknya Islam banyak kerajaan Hindu yang hancur satu persatu…Adanya Sinetron sembilan Wali hanya menuturkan sejarah apa adanya tanpa di sembunyikan.semestinya Umat hindu menjadikan semua itu sebagai ajang pendewasaan.kalau sudah begini sama dengan mengingkari sejarah.katanya ngerti sejarah tapi kok tidak mau nerima,
ngerti kata ANTI SARA ga?
sejarah? ga bisa baca kalo mereka bikin film itu TANPA BANTUAN AHLI SEJARAH?
aku tau kalian mayoritas.. tp apa dia agama kalian ga ngajarin TOLERANSI antar agama? gimana mau masuk surga? ahahahha 😀
kita jng mau trs terinjak oleh mereka
kita bukan agama PENDOSA
akhirnya film sembilan wali di stop… suksma pak Suarsana
saya sangat setuju film itu di stop..bila perlu tutur tinular 2011 itu jg di stop..merusak sejarah agama hindu saja,,, film itu cenderung di buat2 dan tidak mengacu pada kisah yang sebenarnya…. kalo mau bikin film,, contoh mahabharata..
untuk indosiar kalau ingin membuat film jangan terlalu mengada2 .. Apalagi film tutur tinular masa ada Batman ny wkwkwk
Om Swastiastu” trimakasi ‘ Indosiar’ sinetron 9 wali sudah di hentikan, mari kita saling hormat dan menghargai antar sesama” salam dari 1,1 milyar umat hindu di seluruh Dunia ” Om Shanti Shanti Shanti Om”
qt sbg msyrkt yg bragama n dewasa hrus selektif dlm memilih tontonan. sya setuju dg tindakan msyarakat hindu bali, mskipun sya seorang muslim. jgn hnya krna sebuah film yg SANGAT KONYOL dgn animasi yg cukup buruk, qt antar agama saling melecehkn. sbagian besar ini human error. lbh baik semua sinetron ditiadakan. mulailah mmbuat film2 berkelas yg akn memajukan prfilman indo d dunia tnpa mengusik slh satu kprcayaan qt d indo. mhon dicamkan dgn baik!!!!
tak ad yg menginjak atw diinjak, hnya saja anda pribadi yg menaruh kaki di bawah kaki kami. 😀
Kalian semua berasal dari hindu….. Jika tdk ada kerajaan hindu .. indonesia tidak seluas ini, Kalian Umat baru yg telah diijinkan berdagang dan belajar keNusantara ini bukannya berterima kasih, malahan menghasut raja2 di nusantara dengan cara bermacam2 sehingga banyak kerajaan runtuh berperang satu sama lain, klo kita lihat keblakang..setelah masa keemasan majapahit yang ada sekarang ini nusantara yg kini menyempit menjadi “indonesia” semakin kacau dan semakin banyak penindasan, kemiskinan, kejahatan, itu karena kita semua melupakan dan sengaja di suruh melupakan sejarah masa lalu, jati diri seorang suku indonesia asli… Negara yg melupakan sejarahnya adalah negara yg terpuruk… lihat saja buktinya.
saya setuju sama tomy<
kini hanya tersisa secuil,,anehnya negara Indonesia,kenapa dipermasalahkan hanya di Bali ,kenapa tidak selueuh indonesia KENAPA LULUS SENSOR,padahal ini adalah penyelewengan sejarah NUSANTARA pada titik awal,,,,,
ternyata orang indonesia adalah masyarakat tak akan selesai terjajah,,,,,
@Ngurah Jhandre, coba cek link berikut ini. maka akan terjawab sedikit ttg pengertian Sejarah disini. Setelah itu silahkan komen lagi ttg kita menghormati dan tidak lupa dengan sejarah.
http://hiburan.kompasiana.com/televisi/2012/07/17/sinetron-sembilan-wali-sejarah-yang-tergadai/