Ratusan orang berkumpul di Lapangan Tahrir sambil membawa bendera nasional dan meneriakkan slogan-slogan, Baghdad, Irak, 5 Desember 2019.

Sembilan demonstran tewas pada Jumat (6/12) malam setelah orang-orang tak dikenal menyerang sebuah kamp demonstran anti-pemerintah di Baghdad.

Penyerangan terjadi pada saat AS mengecam “campur tangan” Iran di Irak dan memberi sanksi kepada para pejuang yang didukung Iran.

Para demonstrans sudah khawatir beberapa unjuk rasa yang memenuhi demonstran di kamp utama Baghdad di Lapangan Tahrir bisa berubah menjadi kekacauan setelah para pendukung kelompok paramiliter Hashy al-Shaabi unjuk kekuatan dengan menyerang daerah itu pada Kamis (5/12).

Demonstrasi anti-pemerintah relatif tenang pada Jumat (6/12). Namun setelah malam tiba, orang-orang bersenjata menyerang truk pickup di sebuah bangunan besar tempat para demonstran berkemah selama berminggu-minggu, kata saksi mata kepada AFP.

Orang-orang bersenjata itu memaksa demonstran muda keluar dari gedung dan terdengar tembakan langsung setelah pertengkaran.

Televisi pemerintah mengatakan gedung itu dibakar “oleh orang tak dikenal”.

Sumber-sumber medis dan kepolisian mengatakan, setidaknya sembilan orang ditembak mati dan puluhan demonstran lainnya cedera. Jumlah korban diperkirakan akan bertambah.

Jumlah kematian baru menambah korban tewas menajdi hampir 440 orang, sedangkan 20.000 lainnya luka-luka sejak unjuk rasa anti-pemerinta pecahpada 1 Oktober di Baghdad dan di selatan yang mayoritas warganya Shiah. [ps/ft] (VOA)