81 Desa Di Buleleng Alami Kekeringan
Made Lestariana/MB
Buleleng (Metrobali.com)-
Kabupaten Buleleng dikenal sebagai bumi panas, hal itu disebabkan kalau memasuki musim kemarau maka akan terjadi kekeringan di beberapa desa, diantaranya Desa Sembiran, Desa Julah dan Desa Pacung di Kecamatan Tejakula. Selanjutnya Seririt, Kecamatan Seririt, Desa Selat, Kecamatan Sukasada serta Desa Alasangker dan Desa Sari Mekar, Kecamatan Buleleng.
“Kami dari PDAM bersama BPBD telah melakukan penanganan terhadap desa-desa yang mengalami kekeringan dengan mengoperasikan 6 mobil tangki milik PDAM dan juga mobil tangki milik BPBD Buleleng” demikian diungkapkan Direktur Umum PDAM Buleleng, Made Lestariana, Senin (7/9) disela-sela perayaan HUT PDAM Buleleng yang ke 29.
Iapun mengungkapkan, selama musim kemarau yang terjadi di tahun 2015 ini, terdapat 81 desa yang sering mengalami kekeringan dan 67 desa/kelurahan jarang mengalami kekeringan.”Ke 81 desa yang kerap mengalami kekeringan, bukanlah yang merupakan pelayanan kami di PDAM. Sedangkan ke 67 desa yang jarang mengalami kekeringan merupakan wilayah pelayanan dari kami di PDAM Buleleng” terang Made Lestariana.
Lebih lanjut Lestariana mengatakan dimusim kemarau, debit air mengalami penurunan sebesar 15 persen. Mengalami peningkatan bila dibandingkan dengan sebelumnya yang hanya 5 persen mengalami penurunan debit air.”Akibat dari musim kemarau dan terjadinya penurunan debit air, disaat seperti ini dibarengi dengan peningkatan penggunaan air bersih oleh masyarakat pada jam-jam tertentu” ujarnya.
Meskipun telah terjadi penurunan debit air, jelas Lestariana pihak PDAM tidak merasa terganggu secara signifikan terhadap proses pelayanan pendistribusian air kepada pihak konsumen. Karena persediaan air yang ada pada saat ini, masih dapat dikategorikan sangat mencukupi dengan pendistribusian debit air sebesar 468 liter per detik. Sedangkan untuk pengkonsumsian air yang dilakukan konsumen, dengan debit air 10 liter per detik.
Menurut Lestariana, ada beberapa faktor yang mempengaruhi terjadi nya musim kemarau di Tahun 2015 kali ini, diantaranya adanya pengaruh El-Nino. “Kami bersama BPBD melakukan pemetaan disejumlah desa yang mengalami kekeringan. Kemarau yang terjadi, bukan saja melanda Kabupaten Buleleng, melainkan melanda juga di beberapa daerah di Indonesia” jelas Lestariana.
Sesuai dengan data yang dimiliki PDAM, di Kabupaten Buleleng terdapat 49 sumber air. Dengan rincian, 13 sumber air yang berasal dari mata air, dan 36 sumber air berasal dari sumur air.“Kami memiliki pelanggan sebanyak 43 ribu pelanggan. Perhitungan kami, 10 liter per detik dengan 480 liter pe detik, seharusnya 48 ribu pelanggan. Dan oleh karena pelanggan yang kami miliki sebanyak 43 ribu, maka masih mencukupi” pungkas Lestariana. GS-MB
Tinggalkan Balasan
Anda harus masuk untuk berkomentar.