un

Denpasar (Metrobali.com)-

Sebanyak 78 siswa SMA/MA di Bali tidak lulus pada Ujian Nasional tahun pelajaran 2013/2014 dan ketidaklulusan tertinggi disumbangkan oleh murid-murid dari Kabupaten Buleleng.

“Dengan adanya 78 siswa yang tidak lulus, otomatis tingkat kelulusan UN jenjang SMA/MA di Bali untuk tahun ini hanya 99,70 persen dari total 26.424 peserta UN. Tingkat kelulusan tersebut menurun dibandingkan tahun sebelumnya yang sebesar 99,95 persen, tahun lalu ada 13 siswa yang tidak lulus,” kata Kepala Dinas Pendidikan, Pemuda, dan Olahraga (Disdikpora) Provinsi Bali Tjokorda Istri Agung (TIA) Kusuma Wardhani, di Denpasar, Senin (19/5).

Ia menguraikan, dari 78 siswa yang tidak lulus, terbanyak merupakan siswa Kabupaten Buleleng yakni 54 siswa, disusul Kabupaten Karangasem (14 siswa), Kabupaten Bangli 6 siswa, dari Kabupaten Tabanan 2 siswa dan masing-masing satu orang tidak lulus dari Kabupaten Klungkung dan Jembrana.

“Hanya tiga kabupaten/kota yang berhasil meluluskan siswanya 100 persen yakni Kota Denpasar, Kabupaten Gianyar dan Badung,” ujarnya.

Ia mengemukakan, mayoritas siswa SMA/MA yang tidak lulus tersebut berasal dari siswa program IPS yakni sebanyak 75 orang, 2 siswa dari program IPA dan 1 siswa dari program Bahasa.

“Kami akan turun langsung ke sekolah-sekolah di Kabupaten Buleleng dan Karangasem mengapa selama ini menjadi langganan penyumbang ketidaklulusan tertinggi. Kami akan melihat potret sekolah mereka dari sisi sarana prasarana, pendidik, maupun penyebab lainnya yang menjadikan kegagalan dalam UN,” ucap TIA.

Menurut dia bisa juga siswa yang tidak lulus itu karena sakit, namun tetap memaksakan diri mengikuti UN. Di sisi lain, pihaknya akan berkoordinasi dengan Disdikpora Kabupaten/Kota dan kepala sekolah untuk memberikan pendampingan kepada para siswa yang tidak lulus.

Di sisi lain, untuk program Bahasa, pada tiga pelajaran, ada siswa yang berhasil mencatatkan nilai akhir UN sempurna atau nilai 10 yakni Matematika, Sastra Indonesia, dan Bahasa Asing. Sedangkan siswa pada program IPA, untuk lima pelajaran yakni Bahasa Indonesia, Matematika, Fisika, Kimia dan Biologi, sejumlah siswa juga berhasil mencatatkan nilai 10.

Tetapi untuk program IPS, dari enam pelajaran yang diujikan, hanya pada pelajaran Matematika yang siswanya berhasil menorehkan nilai sempurna atau 10.

Sementara itu, siswa pada program Bahasa yang memperoleh jumlah nilai tertinggi yakni I Putu Suardana dengan nilai 54,80 dan Ni Putu Surya Devitha dengan nilai 54,60 yang sama-sama dari SMAN 1 Mengwi, Badung, serta Ni Ayu Sucitri dari SMAN 1 Sukawati, Gianyar dengan nilai 54,10.

Untuk program IPA, ketiga peraih nilai tertinggi sama-sama dari SMAN 1 Denpasar atas nama AA Istri Citra Larasati (57,25), I Kadek Dwi Putra Diatmika (56,90) dan I Dewa Agung Panji Dwipayana (56,55).

Sedangkan pada program IPS, tiga orang yang memperoleh jumlah nilai tertinggi yakni Utami Ratnasari (55,25) dan Ryan Winipta (54,05) dari SMAN 4 Denpasar serta Bisama Widistuti (53,90) dari SMAN 1 Denpasar.

“Sampai saat ini kami belum mengetahui apakah siswa-siswi yang meraih nilai tertinggi di Bali ini juga berhasil meraih prestasi terbaik nasional seperti tahun-tahun sebelumnya,” katanya. AN-MB