Homs (Metrobali.com) –

Sebanyak 611 warga sipil yang terkepung di kota tua Homs, Suriah, telah dievakuasi Minggu, kata Gubernur Homs Talal Barazi kepada wartawan SANA Ahad.

Sebagian besar warga sipil itu adalah perempuan, anak-anak dan para orang tua.

Para pengungsi sipil dalam rombongan baru itu harus dievakuasi dari kota tua Homs sebagai pelaksanaan kesepakatan antara Gubernur Homs dan perwakilan PBB di Suriah.

Gubernur Homs, Talal al-Barazi mengatakan dalam pernyataan kepada SANA bahwa warga mulai usia antara 16 sampai 54 tahun telah dievakuasi atas permintaan mereka sendiri, yang mengatakan mereka siap untuk dimukimkan dan setuju untuk menghadapi tanggung jawab yang mereka inginkan terhadap setiap badan yudisial.

Al-Barazi mengatakan bahwa bantuan kemanusiaan telah memasuki kota tua yang aksesnya telah terhambat akibat serangan teroris pada truk-truk bantuan, saat mereka sedang dalam perjalanan ke lingkungan Kota Tua pada Jumat.

Gubernur mengungkapkan bahwa rencana untuk memperpanjang proses evakuasi selama tiga hari sedang dipertimbangkan karena Gubernuran tertarik dalam mengevakuasi semua warga sipil yang bersedia untuk keluar dari kota tua itu.

Ia menegaskan bahwa Gubernuran siap untuk memberikan bantuan kemanusiaan selama misi PBB dan Bulan Sabit Merah Suriah memberikan bantuan kepada mereka yang membutuhkan.

Sejumlah pekerja Bulan Sabit Merah Arab Suriah telah terluka sementara mereka memberikan bantuan ke kota tua Homs karena para teroris menembakkan mortir dan meledakkan bahan peledak dalam upaya menggagalkan upaya bantuan.

Namun, dua mobil sarat dengan bantuan kemanusiaan berhasil memasuki kota Homs dan telah mendistribusikan bantuan itu di lingkungan Bustan al- Diwan dan al- Hamidieh.

Sejumlah 83 warga sipil, semuanya perempuan, anak-anak dan warga lanjut usia dievakuasi pada Jumat. (Ant/SANA-0ANA)