61 tewas dalam bentrokan dengan ISIS di Irak

Pasukan keamanan Irak dan pejuang Syiah bertempur melawan kelompok ISIS
di Provinsi Salahuddin, Irak, Senin (2/3). (REUTERS/Thaier Al-Sudani )
 
Baghdad (Metrobali.com)-
Total 61 orang tewas, kebanyakan anggota Negara Islam (Islamic State of Iraq and Syria/ISIS), dalam bentrokan, serangan udara dan baku-tembak di seluruh Irak pada Ahad (28/6), kata beberapa sumber keamanan.

Di Provinsi Anbar, artileri militer menggempur posisi ISIS di daerah Saggara, dekat Kota Haditha, sekitar 200 kilometer di sebelah barat-laut ibu kota Irak, Baghdad, menewaskan 26 anggota ISIS serta menghancurkan dua kendaraan mereka, kata satu sumber keamanan provinsi kepada kantor berita Xinhua.

Dia juga mengatakan bahwa pasukan keamanan dan milisi Sunni sekutunya mematahkan serangan sporadis petempur ISIS terhadap posisi militer di tiga desa dan daerah Alous di dekat Kota Heet yang dikuasai ISIS, sekitar 160 kilometer di sebelah barat Baghdad, menewaskan tak kurang dari 15 anggota ISIS tewas dan menghancurkan delapan kendaraan mereka.

Masih di provinsi tersebut, ia menjelaskan, sebanyak 10 orang tewas dan 19 orang lagi cedera dalam serangan udara pesawat Irak terhadap beberapa distrik di Kota Fallujah, yang juga dikuasai ISIS.

Warga Fallujah dan daerah sekitarnya sering menuduh militer pemerintah Irak secara membabi-buta menyerang permukiman mereka namun para pejabat Kementerian Pertahanan membantah tuduhan itu dan menyatakan mereka membidik gerilyawan.

Kelompok ISIS telah merebut sebagian besar wilayah Provinsi Anbar dan berusaha bergerak menuju Baghdad selama beberapa bulan belakangan, tapi beberapa serangan balasan pasukan keamanan serta milisi Syiah telah memukul mereka mundur.

Di Provinsi Salahudin, pasukan keamanan dan milisi sekutunya yang dikenal dengan nama Hashd Shaabi menyerang posisi ISIS di daerah gurun di dekat Kota Samarra, sekitar 120 kilometer sebelah utara Baghdad,  menewaskan sembilan anggota ISIS dan menghancurkan dua kendaraan pengangkut senjata dan amunisi mereka.

Sejak 2 Maret, pasukan keamanan dan ribuan anggota milisi Sunni dan Syiah sekutunya terlibat dalam serangan terbesar untuk merebut kembali bagian utara Provinsi Salahudin, termasuk Tikrit dan desa serta kota kecil penting lain, dari ISIS.

Kelompok bersenjata itu menguasai kota Mosul dan kemudian merebut petak-petak wilayah lainnya setelah pasukan keamanan Irak meninggalkan pos-pos mereka di Nineveh dan provinsi-provinsi lain yang kebanyakan warganya Sunni.

Situasi keamanan di Irak secara drastis memburuk sejak Juni tahun lalu, ketika bentrokan berdarah meletus antara pasukan Irak dan anggota ISIS.

Irak bertahun-tahun menyaksikan kekerasan terburuk. Terorisme dan kekerasan telag menyebabkan  sedikitnya 12.282 warga sipil tewas, dan 23.126 lainnya terluka selama 2014 menurut laporan Perserikatan Bangsa-Bangsa yang dilansir kantor berita Xinhua. AN-MB