Denpasar (Metrobali.com)-

Kelima jenazah yang diduga teroris, Senin (19/3) pukul 11.30 dikirim ke Rumah Sakit Polri Kramat Jati, Jakarta. Kelima jenazah tersebut dibungkus peti jenazah berwarna coklat. Satu persatu jenazah tersebut dimasukan ke mobil ambulan Rumah Sakit Sanglah dan Polda Bali. Selanjutnya, kelima jenazah diberangkatkan melalui Bandara Ngurah Rai Bali menuju Rumah Sakit Polri Kramat Jati  Jakarta.

Pengamat wartawan Metro Bali di lapangan, bahwa iring-iringan kelima mobil jenaza teroris dari RS Sanglah tersebut sempat mengagetkan masyarakat yang kebetulan lewat di depan kamar Jenazah RS Sanglah.

Menurut, Kepala Instalasi Kedokteran Forensik RS Sanglah, dr. Dudut Rustyadi, pihaknya tidak mengidentifikasi kelima jenazah tersebut. Pihak Forensik, katanya hanya melabeling jenazah kiriman dar pihak kepolisian. ‘’Tidak ada identifikasi terhadap lima jenazah tersebut,’’ kata Dudut.

Dudut mengatakan, sistem labeling dilakukan karena pihaknya tidak mengenal jenazah itu. Pihaknya, menandai kelima jenazah dengan kode B001 s.d B005. ‘’Tadi pagi diterima jenazah yang dititipkan di rumah Sanglah. Pihaknya tidak melakukan pemeriksaan, Cuma melebel saja. Untuk pemerikasaan lebih lanjut akan dilakukan di Rumah Sakit Polri pusa di Jakarta,’’ kata  Dudut.

Sebelumnya, masyarakat Sanur dan Denpasar dikejutkan dengan aksi tembak antara polisi dengan lima orang yang diduga teroris. Lima orang  teroris ini disergap dan ditembak mati oleh Densus 88 Antiteror di Denpasar, Bali yakni di Jalan Danau Poso dan Jalan Gunung Soputan.

Penembakan yang dilakukan Denasu 88 ini karena mereka ditengarai hendak melakukan perampokan di PT Bali Money Changer Jl Sriwijaya Kuta dan Toko emas Jl Uluwatu Jimbaran. Para pelaku adalah kelompok gabungan terkait DPO CIMB Medan.

Penyergapan dilakukan pada Minggu (18/3) malam pukul 20.30 WIB. Penyergapan dilakukan di dua tempat di kawasan Jl Gunung Soputan dan di Jl Danau Poso.

Lima pelaku yang tewas yakni HN (32) asal Bandung yang merupakan buron perampokan CIMB Medan, AG (30) warga Jimbaran. Keduanya disergap di kawasan Gunung Soputan sementara tiga orang lainnya yakni UH alias Kapten, Dd (27) asal Bandung, dan M alias Abu Hanif (30) asal Makasar mereka disergap di kawasan Jl Danau Poso.

Selain menembak mati para terduga teroris, turut diamankan pula 2 pucuk senjata api jenis FN yang di dapat dari dua lokasi berbeda yakni 1 pucuk didapat dari TKP di Soputan dan 1 pucuk dari TKP Jalan Danau Poso, 2 magazene dan peluru berjumlah 48 butir kaliber 9 milimeter serta sebuah penutup wajah.

Sebelum ditembak mati oleh polisi, pria diduga teroris sempat terlihat memesan empat  orang wanita di sebuah bungalow Laksmi di Jalan Danau Poso, Denpasar, Bali.  ”Sebelum penembakan ada 4 orang wanita, salah satu wanita sudah dipesan oleh pelaku,” kata seorang saksi mata, kepada wartawan Senin (19/03/2012) dini hari. SUT-MB