Keterangan foto:  Bupati Jembrana I Putu Artha bersama Kapolres Jembrana AKBP I Ketut Gede Adi Wibawa, Dandim 1617/Jembrana Letkol Kav. Djefri Marsono Hanok dan Wakil Bupati Jembrana I Made Kembang Hartawan melepasliarkan 450 ekor tukik, Jumat (3/7)/MB

Jembrana (Metrobali.com) –

Upaya pelestarian satwa langka penyu dari perburuan liar dan kepunahan, Bupati Jembrana I Putu Artha bersama Kapolres Jembrana AKBP I Ketut Gede Adi Wibawa, Dandim 1617/Jembrana Letkol Kav. Djefri Marsono Hanok dan Wakil Bupati Jembrana I Made Kembang Hartawan melepasliarkan 450 ekor tukik ke habitatnya di laut bebas.

Pelepasliaran tukik di Pantai Perancak, Jumat (3/7) juga melibatkan penangkar penyu Kurma Asih, Desa Perancak, Kecamatan Jembrana, Kabupaten Jembrana. Dikesempatan yang sama, Bupati Artha juga menyerahkan bantuan alat tangkap jaring kepada 22 kelompok nelayan di Desa Perancak, Kecamatan Jembrana.

Ketua Kelompok Pelestari Penyu Kurma Asih Desa Perancak I Wayan Anom Astikajaya mengatakan, meski di masa pandemi covid-19 pihaknya tetap melakukan aktivitas penangkaran dan pelestarian penyu.

“Sejak berdirinya kelompok Kurma Asih tahun 1997 lalu hingga saat ini sudah berhasil melepaskan tukik mencapai 305 ribu ekor ke habitatnya dilaut. Dan hari ini kita lepasliarkan 450 ekor tukik ke laut,”kata Anom.

Diakuinya, dimasa pandemi saat ini, telur penyu mengalami peningkatan. Meski mengalami peningkatan, Kurma Asih sangat sepi pengunjung mengingat status pandemi covid-19 masih berlangsung.

“Terjadi peningkatan jumlah telur penyu. Dari bulan Januari hingga bulan Juni lalu, jumlah telur penyu yang bisa diselamatkan mencapai 10 ribu lebih. Disisi lain kami “Kurma Asih” sama sekali tidak ada income (pemasukan) di masa pandemi. Oleh karena itu kami berharap ada donatur yang bisa membantu kurma asih dalam keberlangsungan pelestarian penyu,” ungkapnya.

Sementara Bupati Jembrana I Putu Artha usai melepasliarkan tukik mengatakan, kegiatan ini sebagai wujud nyata kepedulian pemerintah daerah bersama yayasan kurma asih terhadap pelestarian lingkungan khususnya satwa langka penyu. Pihaknya sangat berharap agar masyarakat bersama-sama membantu melestarikan penyu.

“Dengan dilepasnya ratusan penyu hari, saya harap keberlangsungan hidup penyu dan populasinya semakin meningkat. Daya hidup tukik untuk menjadi penyu dewasa sangat sulit, oleh karena itu mari kita bersama – sama menjaga kelestariannya,” ujar Artha. (Humas Pemkab Jembrana)