Klungkung ( Metrobali.com )-

PDIP Kabupaten Klungkung nyaris tidak bisa mendaftarkan kandidat calon bupati dan wakilnya ke KPU.  Hal ini terjadi karena rekomendasi paket PDIP datang 30 menit jelang ditutupnya pendaftaran di KPU Klungkung. Keluarnya paket itu terjadi setelah melalui tarik ulur yang cukup alot. Karena sebelumnya Ketua umum PDIP Megawati Soakarno Putri dikabarkan sempat mengeluarkan rekomendasi untuk pakat AA Gede Anom—Ketut Mandia. Namun Mandia menolak ditempatkan pada posisi wakil Bupati. Malah Mandia dikabarkan sempat menulis surat pengunduran dirinya kepada DPP PDIP sebagai kandidat Bupati dan Wakil Bupati Klungkung dengan alasan dirinya ingin konsentrasi di DPRD Bali.

Akibat dari penolakan yang mendadak tersebut pada Jumat ( 10/5 ) sejak siang hari kembali terjadi pembicaraan di Vila Cucukan Gianyar dengan dihadiri Megawati, Wasekjan PDIP Hasto Cristianto, Sekum DPD PDIP Bali Nyoman Adi Wiryatama dan Ketua DPC PDIP Klungkung Wayan Candra. Hadir juga pengurus DPP PDIP Pusat Made Urip.

Tepat pukul 15.30 wita ketua DPC PDIP Klungkung Wayan Candra datang bersama dengan Adi Wiryatama menemui masa dan simpatisan PDIP yang sudah menunggu di Balai Budaya sejak pukul 13.00 wita. Rekomendasi yang ditandatangani oleh Megawati tersebut langsung dibacakan sendiri oleh Adi Wiryatama. Begitu nama AA Gede Anom dan Wayan Regeg diumumkan sebagai kandidat dari PDIP, masa simpatisan yang hadir sekitar 3000 orang langsung bersorak.

Menengok waktu yang sangat terbatas yang tinggal 30 menit lagi penutupan pendaftaran, masapun langsung berkumpul untuk mengantar kedua kandidat menuju  ke KPU Klungkung. Di tengah perjalanan Adi Wiryatama dan pakat Anom Regeg langsung dijemput dengan mobil menuju KPU Klungkung agar tidak terlambat. Akhirnya kurang lima belas menit dari pukul 16.00 wita kedua kandidat tiba di KPU Klungkung dan langsung menuju ruang pendaftaran. Masa sendiri yang masih berjalan dibelakang terus bergerak menuju KPU Klungkung. Tidak kurang dari 3000 masa ikut mengantarkan kedua kandidat tersebut.

Usai menyerahkan berkas untuk mendaftar di sela sela waktu Wiryatama mengakui kalau penentuan kandidat memang sangat ketat. Karena PDIP sendiri melakukan seleksi yang sangat ketat terhadap calon yang akan diusung. Semua saran dan masukan didengar dan menjadi pertimbangan. Ditanya kenapa PDIP Paling akhir Wiryatama mengatakan tidak masalah yang penting mendaftar. “Tidak masalah paling akhir yang penting bisa ikut,” ujarnya.

Terkait adanya isu mundurnya Ketut Mandia, Wiryatama mengatakan itu semua baru isu. Yang jelas dirinya tidak mengharapkan ada yang sampai mundur. Yang namanya demokrasi wajar ada perbedaan namun ketika sudah ada keputusan harus tetap didukung. Malah Wiryatama mengatakan agar para kader meredam isu tersebut. Dirinya berharap semua PDIP menyatukan pikiran. “Boleh beda pendapat tapi kalau sudah ada keputusan harus dukung bersama,” ucapnya. Ditanya katanya sudah mengajukan surat pengunduran diri? Wiryatama kembali mengatakan belum ada.

Sementara itu kandidat Bupati Klungkung lainya Tjokorda Gede Agung yang sehari sebelumnya sempat disebut sebut akan mengantongi rekomendasi ketika diconfirmasi mengaku legowo dengan keputusan partai. “Ya semuanya sudah sesuai mekanisme..saya legowo karena itu semua keputusan DPP,” ungkapya santai.

Sinyal kalau rekomendasi akan cukup ketat sudah terjadi sehari sebelumnya. Dimana Kamis sore lalu DPC PDIP sempat memanggil semua kanidat di ruang Praja Mandala Bupati Klungkung. saat itu hadir juga Wasekjan DPP PDIP Hasto Cristianto. Bahkan saat semua kader yang hadir sempat menuliskan nama kandidat yang mereka dukung. Hal itu diakui Hasto sebagai aspirasi dari para kader yang akan disampaikan kepada DPP.

Pantauan dilpangan Ketut Mandia tidak datang begitu juga simpatisan yang sempat Metrobali temui dikediamannya Desa Sente, Dawan, Klungkung satupun tidak kelihatan.

Sementara itu sebelumnya pada pagi hari paket koalisi Nurani pembaharuan yang merupakan koalisi Partai Hanura, PDP dan PPRN mendaftarkan pakat Rasa ke KPU Klungkung. Pakat Rasa yang dimaksud adalah Tjokorda Raka Putra berpasangan dengan Putu Tika Winawan. Pakat Rasa ini pun datang ke KPU pukul 10.00 wita dengan berjalan kaki pula. Dengan diiringi musik Rudab dan gong bale ganjur,  masa pendukung yang ada sekitar 4000 simpatisan mengawal paket Rasa menuju KPU Klungkung.

Sementara itu usai mendaftar Tjok Raka mengatakan pendaftaran tanggal 10 adalah hari yang baik. Hari kesucian Lingga Yoni. Tjok Raka mengaku punya keingininan yang bulat untuk merubah Klungkung menjadi lebih baik. Dirinya optimis paket Rasa bisa membagun Klungkung lebih baik. Rasa berjanji akan membuat pembagunan berimbang antara Klungkung daratan dan Nusa Penida. Dengan berakhirnya pendaftaran jumat ( 10/5 ) pukul 16.00 ada empat pekat yang mendaftarkan diri untuk ikut berterung dalam Pilkada Klungkung.

Mereka adalah Paket koalisi Suwasta yang didukung Partai Gerindra, PDP dan PKPB dengan mengusung Nyoman Suwirta—Made Kasta. Paket kedua adalah Tjokorda Bagus Oka dan IB Adnyana yang diisung Golkar. Sementara dua kandidat mendaftar pada hari terakhir yakni pakat Rasa, Tjokorda Raka Putra—Putu Tika Winawan dan paket dari PDIP yakni AA Gede Anom dan Wayan Regeg. Sementara kandidat perorangan tidak ada karena sebelumnya dari perorangan yaitu Paket Candi ( Candra – Sudina ) dinyatakan gugur tidak memenuhi persyaratan yang telah ditentukan KPU. SUS-MB