Kuta (Metrobali.com)-

Pengurus Pusat Persatuan Wartawan Indonesia menyebutkan jurnalis yang telah mengikuti uji kompetensi wartawan (UKW) hingga tahun 2013 sebanyak 3.259 orang dari jumlah wartawan mencapai 15.000 orang.

“Masih banyak wartawan yang belum mengikuti UKW. Karena itu secara bertahap akan dilakukan kegiatan oleh lembaga yang berhak melaksanakan UKW,” kata Pengurus Pusat PWI Atal Pari, pada acara penutupan “Bimbingan Teknis Jurnalis dan UKW” di Kuta, Bali, Sabtu (28/9).

Ia mengatakan UKW ini adalah bertujuan untuk mengetahui seorang jurnalis tersebut berkompeten atau belum dalam profesi sebagai wartawan di media cetak maupun elektronik.

“Ini juga sebagai persyaratan bagi perusahaan media untuk mengetahui kemampuan dari wartawan tersebut dalam bidang yang ditekuni, termasuk juga dalam penempatan posisi sebagai redaktur atau pimpinan redaksi,” katanya.

Atal Pari menyindir, bahwa dalam era reformasi dan globalisasi sehingga membawa perubahan yang cukup besar, khususnya bebas untuk membuat perusahaan media.

“Tidak sedikit media bermunculan di Indonesia, baik cetak maupun elektronik. Sehingga merekrutmen jurnalis pun dengan persyaratan ringan, tanpa ada seleksi ketat,” katanya.

Karena itu, kata dia, ke depan berharap bagi perusahaan media agar eksis medianya di masyarakat harus mempunyai wartawan yang berkompetensi.

“Banyak fakta yang saya dapatkan di masyarakat terkait profesi wartawan, bahkan ada narasumber yang komplain atas pemberitaan di media tersebut. Ternyata setelah kami telusuri wartawan tersebut belum kompetensi,” ujarnya.

Sementara itu, Ketua PWI Cabang Bali Bagus Ngurah Rai mengatakan awal pihaknya pesimistis kehadiran peserta yang mau ikut UKW. Karena hingga menjelang pendaftaran UKW, kuota peserta belum terpenuhi.

“Ternyata sehari menjelang pelaksanaan UKW bisa terpenuhi. Malah banyak lagi yang melalui telepon ke panitia, tapi kali ini terbatas pesertanya,” katanya.

Ia mengatakan kegiatan selama dua hari hingga Sabtu (28/9) bekerja sama dengan Kementerian Telekomunikasi dan Informatika yang diikuti sebanyak 45 orang wartawan di Pulau Dewata.

“Dari jumlah tersebut yang dinyatakan belum memenuhi kompetensi dua orang, yaitu satu orang dari peserta madya dan seorang dari utama” katanya. AN-MB