Jembrana (Metrobali.com)-
Sebanyak 28 orang dinyatakan selesai dalam pemantauan. Sebelumnya di Kabupaten Jembrana terdapat 60 Orang Dalam Pemantauan (ODP).
“Ke-28 orang ini sudah selesai dipantau. Sebelumnya mereka melakukan isolasi mandiri selama 14 hari” terang Juru bicara (Jubir) Satgas Penanggulangan Covid-19 Jembrana, dr. I Gusti Agung Putu Arisantha, Kamis (2/4).
Menurutnya ke-28 orang tersebut sebelumnya sebagai ODP, sehingga jumlah ODP di Jembrana mencapai 60 orang. 
 
Sedangkan terhadap 32 orang ODP lainnya kata Arisantha, 17 orang sudah dilakukan rapid test pada Rabu (1/4) kemarin yang hasilnya, 15 orang negatif dan 2 orang positif.
 
Terhadap dua orang yang positif berdasarkan hasil rapid test lanjutnya, sudah dilakukan isolasi dan hari ini Kamis (2/4) sudah diambil swabnya, selanjutnya dikirim ke Labotarium Mikrobiologi di RSUP Sanglah. “Untuk hasilnya kita tunggu dua hari lagi” imbuhnya.
Arisantha menjelaskan, rapid test merupakan tes skrining awal untuk memastikan bahwa seseorang positif terinfeksi virus Corona. Maka orang yang rapid tesnya positif harus dilakukan tes PCR atau Swab test.
Satgas Covid-19 Jembrana kata dia, telah melakukan contacts tracing terhadap orang-orang yang sempat melakukan kontak dengan ODP positif ini. Orang yang tercatat diketahui contact tracing akan di isolasi di rumah sambil menunggu hasil dari tes PCR atau Swab dari ODP yang positif rapid test.
Jika hasil PCR-nya positif sambungnya, berarti orang yang sempat kontak dengan yang positif rapid test akan dilakukan rapid test.
“Jika hasilnya negatif berarti tidak dilakukan rapid test pada orang yang sempat kontak” tandasnya.
Ia menambahkan untuk tahap awal rapid test hanya diselenggarakan di rumah sakit umum (RSU) Negara. Selanjutnya pengambilan rapid test direncanakan di 10 puskesmas yang tersebar di Jembrana.
Kebijakan lain yang diambil Pemkab Jembrana untuk mengisolasi mandiri keluarga inti warga ODP positif hasil rapid test. Selain diberlakukan isolasi madiri juga diawasi pihak desa atau kelurahan.
Dalam isolasi itu juga diberikan  bantuan makanan atau sembako bagi keluarga selama proses isolasi berlangsung yakni 14 hari sebagai bentuk solidaritas dan membantu pihak keluarga sehingga proses isolasi berlangsung efektif.
“Tadi pagi juga ada rapid test. Tapi dari 15 orang yang diminta yang datang hanya 6 orang. Hasilnya bisa diketahui besok” ujarnya.
Jadi kata Arisantha, dari 32 ODP yang sudah di rapid test sebanyak 23 orang. Sedangkan untuk 9 orang yang belum akan dilakukan besok” pungkasnya. (Komang Tole)