img_0077

Denpasar (Metrobali.com)-

Asosiasi Badan Penyelenggara Perguruan Tinggi Swasta Indonesia (APB-PTSI) mencatat dari 3.124 lembaga perguruan tinggi swasta di Tanah Air, sebanyak 204 di antaranya bermasalah, termasuk menyangkut akreditasi akademik.

“Termasuk beberapa perguruan tinggi swasta (PTS) yang ada di Provinsi Bali,” kata Ketua Umum APB-PTSI Thomas Suyatno di Denpasar, Minggu (16/2).

Dari imbauan Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi terkait dengan akreditasi yang menyatakan bahwa PTS yang tidak memenuhinya pada 31 Agustus 2014 akan ditutup, menurut Thomas Suyatno, yang tidak masuk akal.

“Namun kami sudah melakukan koordinasi dan pihak Ditjen Dikti sudah memberikan kelonggaran sehingga menggantinya dengan keputusan baru yang akan diumumkan dalam waktu dekat,” ujarnya.

Terkait dengan tantangan PTS dalam menghadapi pasar bebas, dia menyampaikan ada enam negara besar di dunia yang berkeinginan untuk menanamkan modal langsung di Indonesia dalam bidang pendidikan. Hal tersebut menjadi tantangan nyata bagi semua perguruan tinggi, baik negeri maupun swasta.

“Negara tersebut adalah Amerika Serikat, Selandia Baru, Jepang, Australia, Korea Selatan, dan Malaysia,” kata Thomas. Ia menjelaskan bahwa penyelenggaraan Rakernas APB-PTSI di Bali sebagai kegiatan rutin tahunan untuk menjelaskan evaluasi program kerja dan melakukan rancangan untuk program kerja selanjutnya.

“Setelah di Bali ini ada beberapa daerah yang minta untuk menjadi penyelenggara kegiatan serupa, seperti Papua dan Padang,” katanya dalam sambutan.

Pada tahun politik 2014 Thomas Suyatno mengharapkan agar nantinya setelah berlangsungnya pemilu legislatif dan pemilu presiden PTS dapat lebih mudah menyelesaikan segala permasalahannya.

“Dengan adanya pemerintahan yang baru semoga PTS mendapatkan perhatian yang lebih besar dari pemerintah,” ujarnya. AN-MB