Tabanan (Metrobali.com ) –

Serangkaian  HUT ke 520  Kota Tabanan, Pemerintah Kabupaten Tabanan, Dinas Kesehatan kembali menggelar pemeriksaan IVA secara masal,  di Dinas Kesehatan setempat. Selasa (19/11).
Program unggulan dari pemerintah yang menyasar ibu-ibu ini diharapkan di tahun 2016 Tabanan bebas dari penyakit yang paling mematikan di dunia, yakni kanker serviks.

Menurut Bupati Tabanan Ni Putu Eka Wiryastuti, sangat  optimis dengan  target Tabanan bebas kanker serviks di tahun 2016 tercapai, hal ini dikarenakan, sudah  tiga tahun pelaksanaan iva secara masal yang disinergikan dengan kegiatan mobil sehat.Tabanan telah berhasil menggarap 54 persen dari target yang ditetapkan.

 “Di tahun ketiga pelaksanaan IVA masal, kita telah berhasil menggarap 54 persen. Tinggal 3 tahun lagi, saya yakin Tabanan akan bebas kanker serviks,” katanya.
Bupati juga mengimbau kepada seluruh ibu di Tabanan untuk meningkatkan pemahaman dan kesadaran diri akan pentingnya mendeteksi secara dini penyakit kanker serviks. Karena dirinya yakin, jika dalam suatu daerah memiliki ibu-ibu yang sehat dipastikan akan mampu melahirkan generasi yang sehat dan berkualitas untuk ikut mensukseskan pembangunan daerah. “Saya memiliki filosofi yang sederhana, yakni jika ibunya sehat maka anak-anak yang dihasilkan juga akan sehat. Karena dengan jiwa yang sehat prestasi Tabanan akan dapat diraih,”ungkapnya.
Orang Nomor Satu di Tabanan tersebut juga mengucapkan rasa terima kasihnya kepada semua pihak yang telah ikut mensukseskan program IVA ini. Dirinya juga menyatakan pemkab akan selalu siap memback up kegiatan bebas kanker serviks, karena kesehatan ibu di Tabanan menjadi prioritas utama.
Berdasarkan data dari Dinas Kesehatan Kabupaten Tabanan, dalam kurun waktu lima tahun terakhir terjadi trend peningkatan kasus kanker serviks. Dimana tahun 2009 sebanyak 57 kasus, tahun 2010 : 44 kasus, tahun 2011 : 53 kasus, tahun 2012 : 60 kasus, dan hingga bulan Oktober 2013 tercatat 65 kasus.

Sementara itu menurut  Kepala Dinas Kesehatan Tabanan dr. Nyoman Suratmika, mengatakan fenomena ini dikarenakan adanya peningkatan skrining sejak dilaksanakannya IVA masal tahun 2011 lalu. Dengan skrining akan ditemukan lebih dini kasus-kasus yang dicurigai keganasan dan kasus lesi pra kanker. “Bila ditemukan kasus curiga kanker kami akan lakukan pemeriksaan lebih lanjut, sedangkan bila ditemukan lesi pra-kanker akan langsung diobati dengan krioterapy” jelasnya.

Sejak dimulai tahun 2008 lalu hingga tahun 2013, pelaksanaan IVA telah berhasil mencapai 23.500 orang (54,2 persen) dari 43.348 sasaran usia 30-50 tahun.
Suratmika menjelaskan, pencegahan primer kanker serviks selain dengan skrining juga dengan vaksinasi Human Papilloma Virus (HPV). Karena menurutnya bila pencegahan ini dilakukan secara bersamaan diyakini mampu memutus rantai penularan penyakit kanker serviks. Dimana sejak tahun 2012, total vaksinasi yang telah diberikan kepada 1.521 orang (1,9 persen) dari sasaran sebesar 80.194 orang. “Target yang ingin dicapai pada tahun 2014 akan dtingkatkan menjadi 8.000 orang dan vaksinasi akan menyasar guru-guru se Kabupaten Tabanan,” paparnya.
Dirinya berharap dengan adanya pencegahan ini, Tabanan akan bebas kanker serviks tahun 2016.

Kegiatan pemeriksaan kanker serviks di hadiri juga oleh  Wakil Bupati Tabanan Komang Gede Sanjaya, Anggota DPRD Tabanan Edy Nugraha Giri, Ketua YKI Tabanan Nyonya Rai Wahyuni Sanjaya. EB-MB