Pelatihan Jurnalisme Damai

Kuta (Metrobali.com)-

Wakil Menteri Agama RI Nazaruddin Umar mengungkapkan di tahun 2014 sebanyak 150an  veteran teroris akan dikeluarkan dari penjara. Namun ironisnya dengan keluarnya para mantan teroris itu, negara Indonesia melalui Kementerian Agama RI (Kemenag) masih mengalami kesulitan dalam upaya penanganan teroris untuk bisa menjadi manusia normal laiknya manusia lainnya yang ada di masyarakat.

Image sebagai teroris tentu akan melekat sepanjang hidupnya, karena itu menurut Nazaruddin mantan teroris juga manusia biasa yang punya istri keluarga.

Dia pun meyakini jika semua keturunan mereka adalah manusia baik-baik yang harus diperlakukan secara manusiawi.

“Mungkin saja anaknya baik, mungkin cerdas dan jangan menjadikan image bahwa anak seorang veteran teroris itulah yang harus menanggung dosa ayahnya atau orangtuanya, anaknya juga harus kita perlakukan secara manusiawi,” katanya usai mengisi acara Pelatihan Jurnalisme Damai bagi Wartawan dan Pimpinan Redaksi Media baik Cetak, Elektronik dan media Online di Kuta, Jumat (10/10).

Dengan keluarnya 150 teroris pada tahun ini, Kementerian Agama RI telah melakukan berbagai upaya penanganan agar mereka tidak kembali lagi kedunia mereka.

“Kita ajari ketrampilan kepada mereka dengan bekerjasama dengan beberapa Kementerian terkait, kita juga beri penyadaran tentang nilai-nilai NKRI, ini tidak bisa  diselesaikan dengan potong kompas, sekarang penangannya sudah baik. Alhamdullilah kita sudah melakukan pendekatan,” jelasnya.

Selain memberikan keterampilan, Kemenag pada Ramadhan beberapa waktu telah mengundang sekitar 60 dari 150 veteran teroris untuk dijadikan sebagai Tenaga Musiman Haji (Temus). Nazaruddin menyatakan para veteran teroris itu justru kini menjadi orang yang bangga akan bangsanya sendiri.

“Bangga mereka, yang dulunya anti merah putih, anti garuda, bahkan mereka hapal ketika disuruh menyanyikan lagu Indonesia Raya,” tutup dia. SIA -MB