Kondisi jalan penghubung antara Br. Dinas Gunung Sari dengan Desa Tegalinggah yang semenjak tahun 2004 menjadi status kabupaten namun sampai saat ini belum terealisasi.

Buleleng, (Metrobali.com)-
Anggota BPD Banjar Dinas Gunung Sari, Desa Tegalinggah, Kecamatan Sukasada Buleleng Ketut Yoga mengeluhkan jalan penghubung banjar hampir 15 Tahun tak diperbaiki atau direalisasikan oleh pemkab Buleleng.
“Jalan  sepanjang 5 Km itu adalah jalan penghubung antara Br. Dinas Gunung Sari dengan Desa Tegalinggah yang semenjak tahun 2004 menjadi status kabupaten namun sampai saat ini belum terealisasi,” kata Yoga, Kamis (18/2) kepada redaksi Metrobali.com.
Dikatakan, jalan yang sedang diperjuangkan lebarnya 8 meter dan panjangnya 5 km
 Jalan sepanjang 5 km ini sangat bisa untuk menjadi jalan alternative dari Denpasar ke Singaraja dengan jarak tempuh lebih cepat dari pada lewat jalur di Desa Gitgit, rutenya dari Desa Pancarasi melewati Desa Wanagiri,  selanjutnya Br. Asah Gobleg dan Br.  Dinas Gunung Sari turun ke bawah menuju Singaraja hanya  20 menit dengan pemandangan panorama alam yg sangat indah.
“Memang ini sangat ironis. Karena dana perbaikan tidak kunjung datang serta sekarang dana PEN pariwisata Buleleng digelapkan oleh oknum tertentu, tentu ini sangat menyedihkan,” katanya.
Dia berharap, pemkab Buleleng peduli dengan kondisi jalan seperti di atas. Jika pemerintah provinsi Bali dan Pemkab Buleleng punya hati nurani sebaiknya peduli dengan jalan tersebut.
“Masyrakat tiang hanya berjuang menggunakan dana swadaya alias kantong pedidi agar jalan ini bisa di lewati sepeda motor dan roda 4, karna dana desa secara aturan tidak boleh di pakai untuk mendanai,  sedangkan dana kabupaten sudah 15 tahun lamanya kami menunggu tidak juga kunjung datang, ” katanya.
Ia menambahkan, perjuangan jalan ini tidak terealisasi sejak dirinya duduk di bangku SD
 “Sampai sekarang tiang sudah berkeluarga, dan hingga tiang di beri kesempatan untuk ngaturang ayah oleh semetom tiang untuk menjadi anggota BPD perwakilan dari banjar tiang untuk memperjuangkan di desa lewat muserenbang, namun tidak juga kunjung ada action, ” tandasnya.
Yoga mengatakan, pernah pada tahun 2019 jelang pilkada Bupati Buleleng sempat calon bupati meninjau langsung dan akan meralisasikan tapi tidak juga kunjung ad jawaban.
“Mohon  metrobali.com, membantu menshare keluhan ini. Setidaknya ada bantuan semen atau pasir untuk memperbaiki jalan kami agar bisa di lewati, warga kami siap gotong royong asalkan ada bahan, dan tiang sendiri yang akan menggerakan warga tiang untuk ngayah, memperbaiki jalan suksme redaksi metrobali.com,” katanya. (SUT-MB)