Gubernur Bali, Made Mangku Pastika (5)
Gubernur Bali, Made Mangku Pastika
Karangasem, (Metrobali.com) –
Gubernur Bali, Made Mangku Pastika menugaskan Kepala Dinas Peternakan dan Sekretaris Daerah‎ untuk berkoordinasi dengan Pemda DKI Jakarta dan Jawa Timur agar mereka membeli sapi-sapi milik pengungsi Gunung Agung yang berada di wilayah Kawasan Rawan Bencana (KRB) radius 12 kilometer.
Menurut Pastika, salah satu persoalan yang mesti dipecahkan dari bencana Gunung Agung adalah ternak warga. Banyak dari pengungsi yang nekat kembali ke rumahnya hanya untuk mengurus ternak mereka.‎ “Selama ini banyak warga yang ada di wilayah KRB yang sudah mengungsi, tapi sering kembali ke rumah hanya karena mengurus hewannya. Ini sangat berbahaya bagi keselamatan jiwa pengungsi,” ujarnya di Tanah Ampo, Sabtu 30 September 2017.

‎Dari hasil pendataan sementara, hingga saat ini sapi yang masih berada di wilayah KRB dan radius 12 kilometer berkisar antara 12 ribu sampai 18 ribu ekor. Ternak ini rupanya yang membuat banyak pengungsi selalu kembali ke rumah jika siang hari. Tujuannya hanya untuk memberi pakan ternak mereka. “Saya tugaskan kepada Sekda Provinsi Bali, Kepala Dinas Peternakan Bali dan Karangasem untuk segera berkoordinasi dengan Pemkab DKI dan Jawa Timur. Kedua provinsi ini sering mengambil stok sapi dari Bali dalam jumlah yang besar. Coba komunikasikan ke kedua provinsi itu agar bisa mengambil sapi dari Bali dan fokus kepada sapi yang ada di KRB dan radius 12 kilometer, karena jumlahnya masih sangat banyak,” ujarnya.

Pada saat sama, ia meminta kepada pengungsi yang memiliki sapi untuk menghubungi petugas jika hendak menjualnya.‎ Pemerintah akan menfasilitasi biaya pengiriman, sehingga harga sapi dibeli dengan harga yang wajar dan mengungtungkan peternak. Belum diketahui berapa jumlah sapi yang akan diambil. Namun, bila dalam waktu dekat ini terjadi pemesanan dari DKI Jakarta dan Jawa Timur, maka akan difokuskan pada sapi milik pengungsi dari 27 desa. “Saya minta Pak Sekda berkoordinasi ke sana. Pemerintah akan memfasilitasi biaya pengiriman,” ‎demikian Pastika. JAK-MB